MONOLITH LAW OFFICE+81-3-6262-3248Hari kerja 10:00-18:00 JST [English Only]

MONOLITH LAW MAGAZINE

General Corporate

Manajemen Risiko dan Tanggapan Krisis dalam Organisasi eSports

General Corporate

Manajemen Risiko dan Tanggapan Krisis dalam Organisasi eSports

Tindakan Tepat Saat Krisis Terjadi

Ketika masalah muncul dalam organisasi e-sports, ketepatan respons awal akan sangat mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Organisasi harus segera melaksanakan tindakan bertahap untuk meminimalkan kerugian dan mencegah terulangnya masalah tersebut.

Pertama, penting untuk segera memahami keseluruhan masalah dan dengan cepat menentukan kebijakan respons.
Melalui wawancara dengan pihak terkait dan pemeriksaan dokumen terkait, fakta harus dipahami dengan akurat dan penyebabnya dianalisis.
Pengumpulan informasi pada tahap ini menjadi dasar penting untuk merancang langkah-langkah respons dan mempertimbangkan tindakan pencegahan di masa depan.

Jika ada kemungkinan kerugian akan meluas, seperti dalam kasus postingan tidak pantas di media sosial atau kebocoran informasi pribadi, langkah-langkah pencegahan perlu segera diambil.
Pada saat yang sama, perhatian juga harus diberikan pada pencegahan kerusakan reputasi dan penyebaran informasi yang salah.
Khususnya, penyebaran di media sosial dapat berlangsung dengan cepat, sehingga respons yang cepat sangat diperlukan.

Keberagaman Faktor Risiko dan Pentingnya Tindakan Pencegahan

Pentingnya penanganan krisis seperti ini menjadi jelas karena berbagai tindakan tidak pantas yang dapat terjadi dalam organisasi e-sports. Secara spesifik, tindakan tersebut meliputi berbagai bentuk pelecehan oleh pemain atau staf, tindakan kekerasan, tindakan anti-sosial, pelanggaran doping, perselisihan internal di antara pimpinan organisasi, kecurangan dalam pengelolaan keuangan, sanksi yang sewenang-wenang, penutupan informasi secara sistematis, penggunaan zat ilegal, kasus kriminal seperti pencurian, unggahan tidak pantas di media sosial, serta ucapan diskriminatif. Faktor penyebab dari setiap kasus ini juga bervariasi dan kompleks.

Apabila masalah-masalah ini terungkap melalui media atau cara lainnya, kepercayaan masyarakat terhadap cabang olahraga terkait dapat menurun dengan cepat, yang berpotensi menyebabkan penurunan jumlah partisipan dan penyusutan skala turnamen, serta berdampak serius pada perkembangan berkelanjutan dari olahraga tersebut. Terutama karena e-sports adalah bidang olahraga yang sedang berkembang, yang berada dalam tahap membangun pengakuan dan kepercayaan sosial, penanganan terhadap masalah-masalah ini menjadi sangat penting.

Mempertahankan Kepercayaan dalam e-Sports dari Perspektif Tata Kelola Organisasi

Dalam dunia e-sports saat ini, mempertahankan kepercayaan organisasi menjadi isu penting yang berhubungan langsung dengan perkembangan kompetisi. Tindakan tidak pantas oleh organisasi atau anggota yang tergabung, baik itu berupa penyalahgunaan keuangan internal, tindakan ilegal oleh anggota, atau upaya menutupi masalah secara organisasi, dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan yang signifikan terhadap keseluruhan kompetisi.

Selain itu, dari sudut pandang mempertahankan kepercayaan organisasi, penting untuk mengungkapkan informasi yang diperlukan pada waktu yang tepat. Penilaian yang cermat diperlukan mengenai kebutuhan dan cakupan pengungkapan, karena publikasi informasi yang tidak pasti dapat menimbulkan kebingungan. Terutama, dalam hal pengungkapan informasi pada tahap di mana fakta belum sepenuhnya terungkap, perlu mempertimbangkan dengan hati-hati isi dan waktu pengungkapan tersebut.

Membangun Sistem Manajemen Krisis yang Efektif

Untuk menghadapi situasi seperti ini, banyak organisasi e-sports di Jepang yang sedang mengembangkan sistem manajemen krisis. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia dan material, seringkali sulit untuk mengadopsi sistem manajemen krisis yang setara dengan perusahaan besar. Selain itu, risiko yang dihadapi dapat berbeda tergantung pada isi kegiatan dan karakteristik struktur organisasi masing-masing. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang spesifik perlu dirancang secara individual setelah menganalisis secara komprehensif skala organisasi, isi bisnis, dan risiko yang diperkirakan.

Untuk pelaksanaan manajemen krisis, penting untuk menempatkan departemen atau individu yang bertanggung jawab secara khusus, serta menetapkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab mereka. Dalam organisasi kecil, opsi realistis termasuk merangkap tugas oleh pejabat kepatuhan. Diperlukan untuk memilih sistem yang optimal sesuai dengan skala dan karakteristik organisasi.

Selain itu, setelah menganalisis dan mengevaluasi risiko yang diperkirakan, diperlukan untuk memformalkan prosedur spesifik terkait pencegahan dan penanganan, serta menyebarkannya di dalam organisasi. Manual ini harus mencakup berbagai konten, mulai dari langkah pencegahan sehari-hari hingga prosedur penanganan darurat. Khususnya, untuk risiko yang khas dalam e-sports (seperti kecurangan dalam turnamen online, modifikasi perangkat lunak game, masalah saat siaran), penting untuk menetapkan prosedur penanganan yang rinci.

Untuk memastikan efektivitas manual, diperlukan langkah-langkah konkret seperti pelaksanaan pemeriksaan rutin dan pengembangan jaringan komunikasi darurat. Pembuatan lembar cek atau buku catatan pemeriksaan, serta peninjauan dan pembaruan rutin juga merupakan elemen penting. Langkah-langkah ini perlu dirancang dalam bentuk yang dapat dilaksanakan sesuai dengan skala dan isi kegiatan organisasi.

Lebih lanjut, penting untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya manajemen krisis dan penanganan spesifik melalui pelatihan rutin bagi pejabat dan pemain. Misalnya, dalam pelatihan penggunaan media sosial untuk pemain dengan gaji bulanan 300.000 yen, menjelaskan tentang penilaian kesesuaian konten posting dan prosedur penanganan saat terjadi kontroversi dengan menggunakan contoh konkret akan efektif. Selain itu, pelatihan pencegahan pelecehan dan pelatihan kepatuhan juga perlu dilakukan secara rutin.

Selain itu, penting untuk membangun sistem kerjasama dengan ahli eksternal seperti pengacara dan polisi, serta memastikan jalur konsultasi darurat. Khususnya, untuk kasus yang memerlukan penanganan hukum atau yang berpotensi berkembang menjadi kasus pidana, penting untuk menyiapkan sistem yang memungkinkan mendapatkan saran dari ahli sejak tahap awal.

Menuju Penyelidikan dan Pencegahan Terulang

Untuk menjamin objektivitas dan keadilan dalam penyelidikan, sebaiknya mempertimbangkan untuk melibatkan pakar eksternal sejak tahap awal.
Terutama dalam kasus yang serius, membentuk komite pihak ketiga untuk melakukan penyelidikan dapat menjadi langkah yang efektif. Dengan memasukkan sudut pandang eksternal, keandalan hasil penyelidikan dapat ditingkatkan.

Terkait dengan sanksi bagi pihak yang terlibat, perlu dilakukan melalui prosedur yang sesuai dengan sifat tindakan tersebut.
Isi sanksi harus sebanding dengan tingkat keseriusan tindakan dan dampak sosialnya, serta perlu memperhatikan perlindungan hak pihak yang dikenai sanksi.

Lebih lanjut, penting untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan terulang yang konkret berdasarkan analisis penyebab, dan menerapkannya secara menyeluruh di seluruh organisasi.
Langkah-langkah pencegahan ini harus mencakup peninjauan kembali sistem dan aturan, penguatan sistem pengawasan, serta peningkatan pelatihan dan pendidikan, yang merupakan pendekatan multi-aspek.

Kesimpulannya, jika penanganan terhadap tindakan yang tidak pantas tidak memadai, hal ini dapat menimbulkan situasi serius yang mempengaruhi kelangsungan organisasi lebih dari kasus itu sendiri.
Khususnya, kegagalan dalam penanganan awal dapat menyebabkan situasi yang tidak dapat diperbaiki.
Oleh karena itu, organisasi e-sports dituntut untuk memiliki respons yang tepat saat masalah muncul dan persiapan yang matang sejak awal.
Ini adalah elemen penting untuk perkembangan berkelanjutan organisasi dan pertumbuhan sehat dari seluruh industri e-sports.

Managing Attorney: Toki Kawase

The Editor in Chief: Managing Attorney: Toki Kawase

An expert in IT-related legal affairs in Japan who established MONOLITH LAW OFFICE and serves as its managing attorney. Formerly an IT engineer, he has been involved in the management of IT companies. Served as legal counsel to more than 100 companies, ranging from top-tier organizations to seed-stage Startups.

Kembali ke atas